Akhir-akhir mungkin Anda sering melihat iklan di tv tentang minuman
segar kaya antioksidan yang berasal dari buah pome. Pome???Buah apa
ini?? Ternyata buah pome telah lama dikenal masyarakat Indonesia dengan
sebutan yang lain yaitu buah delima. Buah
pome alias buah delima (pomegranate) yang dalam bahasa latin disebut
punica granatum, sedang santer diperbincangkan karena diduga mengandung
banyak antioksidan jadi yang sekiranya udah ngerasa udah agak tua bukan maksud menghina ini buah bagus banget buat umur yah sekitar 30 keatas apa lagi buat kita yg masih muda.
Asal Mula
Tanaman buah delima (Punica granatum) merupakan tanaman semak Asia,
spesies dari Pulau Socarta. Meskipun diperkirakan berasal dari Iran,
budidaya delima lebih banyak berkembang di daerah Timur Tengah, Arab
Saudi, Afganistan dan India, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tanaman ini mengalami perkembangan pesat ketika dibudidayakan di
Prancis. Karena bijinya sangat banyak, mencapai 800 biji/buah, orang
Prancis menyebutnya sebagai pome garnete, atau apel berbiji. Dari cerita
inilah delima sekarang memiliki nama populer sebagai wild pomegranat.
Nama-nama
Delima mempunyai nama berbeda di beberapa daerah di Indonesia, antara
lain disebut delima oleh Melayu di Sumatera, glima (Aceh), glineu mekah
(Gayo), dhalima (Madura), gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), teliman
(Sasak), lele kase dan rumu (Timor).
Syarat Tumbuh
Tanaman delima sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Ada tiga macam
delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Tumbuhan ini
menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang
tidak dalam. Daerah yang baik untuk pertumbuhannya adalah daerah tropika
yang musim kemaraunya panjang dan panas dengan ketinggian 1.000 m di
atas permukaan laut. Akan tetapi banyak juga dijumpai di dataran rendah
seperti di Jakarta.
Selain dengan biji, delima diperbanyak dengan stek, tunas akar, dan
cangkok. Kadang-kadang orang menggunakan cara runduk, atau sambungan
untuk memperbanyak pohonnya. Namun untuk menjadi tanaman varietas unggul
hanya dapat diperbanyak dengan pemangkasan batang tanaman sepanjang 25 –
30 cm, yang kemudian dapat ditanam dalam tanah terbuka.Delima pada
umumnya tumbuh di berbagai lahan dan jenis cuaca, namun buah yang
bermutu baik, hanya dapat dipanen bila saat itu udara hangat dan kering.
Ciri Tanaman
Tanaman delima berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 25 m. Batang
berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak
daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua.
Daunnya bertangkai berbentuk bulat telur memanjang, mengkilat dan
berukuran kecil. Bunga 1-5 kuntum, muncul di ujung percabangan dan di
ketiak daun teratas, berwarna merah atau putih kekuningan, tapi ada juga
berwarna ungu kehitaman.
Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 512 cm, warnanya merah
mengkilap, kekuningan, putih, coklat kemerah-merahan atau ungu
kehitaman, bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang, keras,
tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih,
rasanya asam manis segar. Tumbuhan ini berbuah sepanjang tahun.
Manfaat dan Khasiat
Pome atau delima sering ditanam sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau
karena buahnya yang dapat dimakan. Buah delima dapat dimakan dalam
keadaan segar, sebagai campuran rujak buah, salad buah, jus atau sari
buah. Untuk membuat jus delima sebaiknya diminum dengan bijinya karena
di dalam biji banyak terkandung senyawa polifenol.
Di Asia, sari buahnya juga dikentalkan menjadi suatu sirup yang
digunakan sebagai saus. Di Mesir buah ini dijadikan semacam minuman
anggur, sirup, dan sari buah. Dalam satu gelas sari delima lebih banyak
kandungan antioksidannya dibandingkan dengan satu gelas red wine, green
tea atau orange juice. Di Amerika, produk sari buah delima yang dikenal
sebagai pom wonderful menjadi tren minuman kesehatan terkini.
Minuman sari buah delima dikenal sebagai sari buah sehat, tinggi
khasiatnya. Sari buah delima tinggi kandungan ion kalium (potasium),
vitamin A, C dan E serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat
dimakan, kandungan kalium per 100 gram (259 mg/gr), energi 63 kal, 30 mg
vitamin C. Komponen ini dianggap sangat penting bagi kesehatan jantung
(Time, Desember 2003).
Sari buah delima juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis
antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya
radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang
rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit
jantung, kanker kulit, dan kangker prostat. Antioksidan yang terkandung
didalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh
kolesterol.
Bahkan kandungan antioksidan dalam buah delima jumlahnya tiga kali
lebih banyak daripada wine atau teh hijau. Peneliti dari Vanderbilt
University Medical Center menemukan bahwa orang yang meminum jus 3 kali
atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer
hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.
Berdasarkan laporan yang dimuat di American Journal of Clinical
Nutrition (2003), seorang yang minum 200 cc per hari selama satu minggu
berturut-turut akan meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar 9 persen.
Namun perlu diperhatikan juga bahwa antioksidan ini dapat berfungsi
secara maksimal jika kita juga menjaga pola hidup dengan baik.
Selain lezat rasanya, ternyata buah ini dapat bermanfaat untuk
membersihkan mulut, mencegah plak pada gigi, serta mengatasi bau mulut
karena mengandung antibacterial. Caranya yaitu dengan berkumur dengan
jus buah delima. Buah ini juga bermanfaat dalam menjaga pencernaan.
Tanin yang terkandung dalam buah pome/delima berkhasiat sebagai
astringen, yaitu menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran
cairan diare berkurang.
Memakan buah delima juga dapat mengurangi derita radang tenggorokan
dan membeningkan suara yang serak akibat tenggorokan yang kering. Selain
itu, zat tanin yang terkandung dalam buah delima mampu mengusir cacing
dalam perut. Cara ini dianggap efektif untuk mengeluarkan cacing dalam
perut melalui buang air besar yang banyak dilakukan oleh penduduk Mesir
dan Vietnam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar