PENGERTIAN EJAAN
Ejaan adalah seperangkat aturan atau
kaedah perlambangan bunyi bahasa pemisahan, penggabungan, dan penulisannya
dalam suatu bahasa. Ejaan merupakan kaedah yang harus diakui oleh pemakai
bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Mulai
diberlakukan tanggal 16 Agustus 1972.
PEMAKAIAN HURUF
Pemakaian huruf dalam buku Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, (2006: 9-13) adalah sebagai berikut :
Huruf Abjad
Yaitu abjad yang digunakan dalam ejaan
bahasa indonesia terdiri atas 26 huruf.
Huruf Vokal
Melambangkan vokal dalam bahasa
indonesia terdiri atas a,i,u,e,o.
Huruf Konsonan
Yaitu huruf yang melambangkan konsonan
dalam bahasa Indonesia.
Huruf Diftong
Yaitu huruf yang melambangkan bunyi
diftong dalam bahasa indonesia terdiri atas ai, au dan oi.
Misalnya :
pemakaian dalam
kata;pandai,saudara,amboi
Gabungan Huruf Konsonan
Dalam bahasa indonesia tedapat empat
gabungan huruf yang melambangkan konsonan yaitu; kh,ng,ny,sy.
Pemenggalan Kata, berada pada beberapa
penempatan antara lain adalah:
Pemenggalan Kata Dasar
Jika ditengah sebuah kata terdapat vokal
berurutan, pemenggalannya dilakukan diantara kedua vokal itu.
Misalnya :
ma-ut, ku-ah
Huruf diftong tidak pernah diceraikan
sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan diantara huruf itu.
Misalnya :
au-ra bukan a-u-ra
Pemenggalan dilakukan sebelum konsonan
yaitu apabila ditengah kata ada huruf
konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan terletak diantara dua buah vocal.
Misalnya :
ka-wan, ma-kan, susah.
Pemenggalan dilakukan diantara dua huruf
konsonan
yaitu apabila ditengah kata ada dua
huruf konsonan yang berurutan.
Misalnya :
tak-si, min ta, san-tun
Pemenggalan dilakukan diantara huruf
konsonan yang pertama dan huruf konsanan yang kedua ,yaitu apabila ditengah
kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih
Misalnya :
kon-trak, sur-plus.
Pemenggalan pada imbuhan akhiran dan
imbuhan awalan
yaitu pemenggalan dilakukan sebelum
dan/atau sesudah kata dasarnya.
Misalnya :
minum-an, me-mabuk-kan
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING
Huruf
Kapital atau Huruf Besar
Dipakai sebagai huruf pertama satuan
kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Saya pergi ke sawah
Dipakai sebagai huruf pertama dalam
petikan langsung.
Misalnya:
Ibu berpesan, “Gunakan waktumu untuk
ibadah.”
Dipakai untuk menulis huruf pertama dari
ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan (termasuk kata ganti
tuhan) nama agama, nama nabi, nama kitab suci..
Misalnya:
Allah
Islam
Muhammad rahmat - Nya
Al Quran Injil
Dipakai sebagai huruf pertama nama
jabatan, pangkat, gelar kehormatan keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. Namun hal ini
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Presiden Ahmad Menkominfo Bambang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur nama orang. Namun tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
orang sebagai jenis atau satuan ukur.
Misalnya:
Soekarno Muhammad Hatta
Dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku, dan bahasa. Namun tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
bangsa Arab suku Jawa
Dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, dan sejarah.
Misalnya:
hari Minggu perang Badar.
Dipakai sebagai huruf pertama geografi.
Namun tidak berlaku jika tidak menjadi unsur diri dan digunakan sebagai nama
jenis.
Misalnya :
Kali Brantas Timur Tengah
Dipakai sebagai huruf pertama semua
unsur nama negara, lembaga pemeritahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen
resmi kecuali kata dan. Namun tidak berlaku jika hal-hal diatas tidak resmi.
Misalnya :
Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dipakai sebagai huruf pertama setiap
unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya :
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Unsur Kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
kara-ngan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
Misalnya :
Dia adalah agen surat kabar Jawa Pos.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
Dr. doktor
M. A master
of arts
S. S sarjana
sastra
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak,
adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya :
Mengapa Bapak tidak hadir kemarin?
Atas perhatian Saudara diucapkan terima
kasih.
Huruf
Miring
Fungsi huruf miring sebagaimana menurut
Otong Setiawan dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertasi, (2001: 61)
antara lain sebagai berikut :
Dipakai untuk menulis judul buku, nama
majalah, nama surat kabar yang dikutip dalam kalimat.
Misalnya:
…seperti diberitahukan kompas …
Dipakai untuk menegaskan bagian kata
atau frasa dalam kalimat.
Misalnya:
kasus BLBI merupakan penyelewengan dana.
Dipakai untuk menulis nama
ilmiah,ungkapan asing yang ditulis dengan bahasa aslinya.
Misalnya:
Tulisan Mesir Kuno dikenal dengan
istilah hieroglyphies.
di kutip dari : http://nurulmaghfirohq.blogspot.com/2012/10/ejaan-dan-tanda-baca-bahasa-indonesia.html
Andi Bintang (10110673)
Anggriana Pradita (10110849)
3KA29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar